Goals dan Objective dalam Unsur dari Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Dalam tinjauan klasik artikel Havard Business Review, Rockart (1979) memaparkan bahwa faktor kritikal keberhasilan (CSF) harusnya digunakan dalam mendefinisikan kebutuhan informasi dan tujuan sistem informasi selama proses perencanaan. Eksekutif atas perlu untuk mendefinisikan kebutuhan ini tetap sering sulit menggambarkan kebutuhan mereka terhadap manajemen informasi. Dengan mengkhususkan area kritis dimana sesuatu harus berjalan sesuai dengan organisasi hingga tumbuh, eksekutif harus mengawal tim perencanaan sistem informasi dalam menentukan kebutuhan informasi dan menentukan prioritas untuk pengembangan sistem.
Tujuan dari sistem informasi seharusnya lebih spesifik dan melalui sebuah kajian terhadapa prioritas strategik sebaik analisis defisiensi dan kesenjangan antara proses informasi yang terbaru. Mencegah pernyataan umum dari sebuah tujuan seperti “Sistem informasi untuk kota metropolitan harus didesain untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan menambah efisiensi dari operasional sistem”. Pernyataan seperti itu merupakan sebuah pernyataan yang self evident dan tidak fungsional sejauh perencanaan dilaksanakan. Lebih dari itu, sebuah list mendetail tentang tujuan seharusnya dibuat yang dilengkapi dengan target spesifik yang berorientasi kemajuan masa depan serta yang dapat diukur dan dapat dievaluasi sistemnya. Contoh dari beberapa tujuan strategis antara lain :
- Sistem informasi harus didesain sehingga seluruh rekaman dari file indeks pasien tersedia secara online bagi selutuh tenaga medis yang ada dalam perencanaan.
- Sistem informasi harusnya didesain sehingga diagnosis hasil pemeriksaan tersedia dalam dua jam setelah tes selesai dilakukan.
- Sistem informasi harus didesain sehingga informasi dari aktivitas diagnostik pasien rawat jalan dan rawat inap dikumpulkan menjadi satu basis data sehingga manajemen dapat melihat share dari sistem informasi terhadap seluruh area pasar dan dapat dimanfaatkan menjadi data pemasaran.
Emoticon