Goals dan Objective dalam Unsur dari Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Goals dan Objective dalam Unsur dari Perencanaan Strategis Sistem Informasi

 Goals dan Objective dalam Unsur dari Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Rencana harus dimulai dengan sebuah tinjauan  atau pernyataan pasti tentang goals dan objectivesselama periode waktu perencanaan (biasanya dua hingga lima tahun). Goals dan objectives dari sistem informasi harus dibedakan dengan tujuan strategis dari organisasi. Contohnya, jika CQI merupakan sebuah prioritas utama dari organisasi, dan selanjutnya tujuan ini harus direfleksikan untuk prioritas pengembangan sistem informasi- dengan perhatian biasa yang diberikan untuk rekam medis; clinical protocols; pelaporan kecelakaan; ukuran pasien, tenaga medis dan kepuasan karyawan. Jika diversifikasi dan ekspansi dasar pelayanan pasar merupakan tujuan strategis, sehingga sistem informasi harus berfokus pada penggunaan analisis dan peramalan, analisis perubahan dalam gambaran demografik dari pasar, dan analisis kebutuhan sumber daya untuk pengembangan pelayanan. Jika sebuah Puskesmas telah menentukan prioritas dalam ekspansi upaya pelayanan ambulatori tetapi prioritas sistem informasi berlanjut untuk fokus pada pelayanan rawat inap, sehingga organisasi memiliki masalah serius dalam ketidaksesuaian tujuan.
            Dalam tinjauan klasik artikel Havard Business Review, Rockart (1979) memaparkan bahwa faktor kritikal keberhasilan (CSF) harusnya digunakan dalam mendefinisikan kebutuhan informasi dan tujuan sistem informasi selama proses perencanaan. Eksekutif atas perlu untuk mendefinisikan kebutuhan ini tetap sering sulit menggambarkan kebutuhan mereka terhadap manajemen informasi. Dengan mengkhususkan area kritis dimana sesuatu harus berjalan sesuai dengan organisasi hingga tumbuh, eksekutif harus mengawal tim perencanaan sistem informasi dalam menentukan kebutuhan informasi dan menentukan prioritas untuk pengembangan sistem.
            Tujuan dari sistem informasi seharusnya lebih spesifik dan melalui sebuah kajian terhadapa prioritas strategik sebaik analisis defisiensi dan kesenjangan antara proses informasi yang terbaru. Mencegah pernyataan umum dari sebuah tujuan seperti “Sistem informasi untuk kota metropolitan harus didesain untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan menambah efisiensi dari operasional sistem”. Pernyataan seperti itu merupakan sebuah pernyataan yang self evident dan tidak fungsional sejauh perencanaan dilaksanakan. Lebih dari itu, sebuah list mendetail tentang tujuan seharusnya dibuat yang dilengkapi dengan target spesifik yang berorientasi kemajuan masa depan serta yang dapat diukur dan dapat dievaluasi sistemnya. Contoh dari beberapa tujuan strategis antara lain :


  1. Sistem informasi harus didesain sehingga seluruh rekaman dari file indeks pasien  tersedia secara online bagi selutuh tenaga medis yang ada dalam perencanaan.
  2. Sistem informasi harusnya didesain sehingga diagnosis hasil pemeriksaan tersedia dalam dua jam setelah tes selesai dilakukan.
  3. Sistem informasi harus didesain sehingga informasi dari aktivitas diagnostik pasien rawat jalan dan rawat inap dikumpulkan menjadi satu basis data sehingga manajemen dapat melihat share dari sistem informasi terhadap seluruh area pasar dan dapat dimanfaatkan menjadi data pemasaran.