Bisnis dan kebutuhan manusia part 2

Bisnis dan kebutuhan manusia part 2


part2
D. Hakikat Bisnis
Karena pada hakikatnya bisnis adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia, organisasi ataupun masyarakat luas maka dalam kehidupan sehari-hari kita akan terlibat bisnis.
Baik bisnis yang mencari keuntungan maupun bisnis yang tidak mencari keuntungan atau nirlaba seperti rumah sakit, sekolah, PLN, PDAM, perumtel dsb.
Seorang pengusaha akan melihat kebutuhan lingkungannya yang merupakan proses identifikasi potensi bisnis yang biasanya disertai dengan perkiraan maupun atas pertumbuhan potensi bisnis tersebut dimasa yang akan datang serta kondisi persaingan yang terjadi.
Disisi lain seorang pengusaha harus memikirkan sumber daya yang tersedia serta cara sebaik-baiknya guna melayani kebutuhan pasar dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa tersebut kepada masyarakat. Hasil yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa setelah dikurangi dengan biaya produksi maupun biaya lainnya yang dikorbankan dalam kegiatan bisnis dinamakan laba atau keuntungan.
Perusahaan merupakan suatu organisasi yang melakukan kegiatan produksi dengan mengolah sumber ekonomi yang ada agar dapat menyediakan barang dan jasa kebutuhan masyarakat dengan tujuan memperoleh keuntungan dan menciptakan kepuasan bagi masyarakat dengan tujuan memperoleh keuntungan dan menciptakan kepuasan bagi masyarakat.
Untuk menciptakan barang dan jasa, perusahaan harus mengolah sumbe-sumber ekonomi secara efisien agar dalam operasinya mendapatkan keuntungan.
Adpun sumber-sumber ekonomi yang dikelola perusahaan adalah:
1.       Uang (money)
2.       Mesin (machine)
3.       Material (materials)
4.       Manusia (human)
5.       Metode (methods)
6.       Pasar (market)
7.       Manajemen (management)
E. Pendekatan Dalam Melihat Perusahaan dan Pasar
1.       pendekatan yang berorientasi produsen (producer oriented aproach)
pendekatan ini beranggapan bahwa perusahaan merupakan hal terpenting atau perusahaan sebagai titik sentral sedangkan masyarakat sebagai faktor sekunder yang mengelilingi produsen, sehinggan konsumen yang memerlukan bisnisnya, maka mereka akan mencari produk yang ditawarkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan cara membeli apa yang ditawarkan perusahaan.
Pandangan ini sesuai dengan kondisi masa lalu dimana produsen masih langka sehingga produk apa saja yang ditawarkan akan laku terjual. Kondisi pasar yang demikian dinamakan pasar penjual.
2.       Pendekatan yang berorientasi pada konsumen (costomer oriented approach)
Pendekatan ini beranggapan bahwa konsumen sebagai titik sentral sedangan produsen sebagai faktor sekunder yang harus melayani kebutuhn masyarakat.
Perusahaan harus selalu memonitor perubahan lingkungan pasar dan menyesuaikan bisnis mereka dengan perubahan yng terjadi, sehinggan mampu melayani konsumen secara lebih baik dibanding pesaing agar mampu bertahan hidup dalam kancah persaingan. Penentu dalam bisnis adalah pembeli bukan penjual atau biasa dinamakan pasar pembeli.
F. Perusahaan Sebagai Sistem logistik dan sistem manajemen
1.       Proses logistik
Meliputi perubahan atau transformasi dari faktor produksi yang berasal dari masyarakat diubah menjadi produk atau jasa lain dan kemudin dijual kembali ke pasar.
2.       Proses manajemen
Meliputi pengendalian informasi yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang ada dalam proses logistik.
Dalam proses manajemen sebgai input adalah informasi tentang kegiatan dalam proses logistik, sedangkan outputnya berupa instruksi atau perintah untuk mengatur kembali kegiatan dalam proses logistik.
                Meliputi 3 macam kegiatan atau keputusan antara lain:
a.       Keputusan strategis
Keputusan yang berhubungan dengan produk dan jasa yang akan ditawarkan ke pasar kaitannya dengan lingkungan.
b.      Keputusan administratif
Keputusan yang berhubungan dengan struktur organisasi perusahaan, meliputi organisasi formal, bentuk komunikasi, evaluasi, serta penghargaan.
c.       Keputusan operasional
Keputusa yang bekaitan dengan kegiatan-kegiatan pada bagian operasional di perusahaan dalam hubungannya dengan aliran proses produksi.
G. Mengapa Perlu Belajar Bisnis
                                Dewasa ini semakin banyak orang maupun pihak-pihak yang berkeinginan untuk mempelajari bisnis. Tak hanya  para ekonom, pengusaha, praktisi bisnis, tetapi para insinyur, teknokrat, birokrat, dokter bahkan seniman maupun bintang film yang tertarik untuk mempelajari bisnis, sekaligus banyak mahasiswa yang memilih bidang bisnis atau manajemen bisnis.
Beberapa alasan yang merupakan motivasi mereka untuk mempelajari bidang bisnis antara lain :
1.       Karir dimasa depan
2.       Membuka bisnis sendiri
3.       Pengendalian masalah-masalah sosial